Rabu, 29 Februari 2012

Puluhan Murid SDN Sukamukti 1 Belajar di Tenda Darurat


GARUT, (PRLM).- Puluhan murid kelas V SDN Sukamukti 1 di Kampung Tarikolot, Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, terpaksa belajar di tenda darurat Senin, (27/2). Kondisi tersebut terpaksa dijalani oleh para murid setelah ruang kelas yang biasa mereka gunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) ambruk.

Berdasarkan pemantauan, sedikitnya 40 murid SD itu belajar di bawah tenda darurat sumbangan Koramil dan Polsek setempat. Di dekat mereka, para pekerja meratakan bangunan ruang kelas yang ambruk.
Seorang siswa kelas V SDN Sukamukti 1, Dini Handayani mengungkapkan, kondisi tersebut membuat dia bersama temab-temanya tidak nyaman belajar. Dia berharap, ruang kelas baru dibangun supaya mereka bisa kembali belajar dengan tenang.
"Dingin, ribut, kalau belajar di luar. Saya sangat ingin bisa belajar di dalam kelas kembali. Kalau di tenda, saya takut buku-buku saya menjadi basah bila terkena hujan. Sekarang ini sedang musim hujan," ujarnya.
Keluhan yang sama diungkapkan murid lainya, Hani Nurhofifah. Meski tidak nyaman dengan kondisi yang dialami, para murid itu kemungkinan masih akan belajar di tenda dalam waktu tidak sebentar karena bangunan kelas baru belum pasti dibangun, sementara jumlah ruang kelas yang tersisa tidak mencukupi.
Kepala SDN Sukamukti 1 Aminah sangat mengharapkan bantuan pemerintah agar ruang kelas yang ambruk bisa segera dibangun. Dia khawatir, keselamatan murid juga bisa terancam ketika belajar di luar kelas karena cuaca ekstrem hujan deras dan angin puting beliung masih berpotensi kembali terjadi di Garut.  "Kami khawatir dengan kondisi anak-anak kalau terlalu lama belajar di luar kelas. Apalagi cuaca sedang ekstrem, kemarin ada puting beliung, hujan deras, angin juga kencang," ungkap Aminah.
Dia mengatakan, ruang kelas tersebut ambruk pada Sabtu (25/2) sore sekitar pukul 16.00 saat aktivitas KBM sudah selesai. Tidak ada korban jiwa saat ruang kelas tersebut ambruk. 
Menurut Aminah, ruangan kelas yang didirikan sejak tahun 1970 silam ini belum pernah direnovasi secara menyeluruh. Akibatnya, konstruksi bangunan lapuk dan rapuh. “Renovasi baru satu kali, pada bagian atap pada tahun 1990 dan hanya empat kelas saja pada bagian atap, yakni kelas I hingga kelas IV saja. Sementara bagian dindingnya belum tersentuh perbaikan, masih rapuh" paparnya.
Lebih lanjut Aminah mengungkapkan, pihak sekolah sudah pernah melayangkan permintaan bantuan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk direnovasi pada tahun 2007 lalu. Apalagi, jumlah murid terus bertambah mencapai 202 orang. Namun, sampai akhirnya bangunan ruang ambruk, bantuan tidak kunjung datang. “Sebelum ambruk, pernah ada pendataan, namun belum juga diperbaiki. Saya mohon agar pemerintah segera membantu memperbaiki ruangan kelas sekolah kami. Kondisi ini jelas sangat mengganggu aktivitas belajar dan kesehatan para murid,” ungkapnya. (A-168/A-147)***

Kamis, 16 Februari 2012

Pramuka Perempuan Rayakan HUT ke-100

Kamis, 16/02/2012 - 11:09
NEW ORLEANS, (PRLM).- Sekelompok anak perempuan anggota pramuka (Girl Scouts) bernyanyi di sebuah taman di Kota New Orleans. Keluarga mereka dan sekitar 100 anggota pramuka lainnya memperhatikan dan sesekali ikut bernyanyi.
Menyanyikan lagu-lagu sambil mengelilingi api unggun selalu menjadi acara penting untuk Girl Scouts. Kegiatan ini merupakan salah satu unsur penting dari kegiatan luar ruang kepramukaan, seperti juga berkemah dan naik gunung. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling digemari Cassidy Lee Brookes, anggota pramuka yang masih berusia 10 tahun.
Seperti anggota pramuka lainnya, Cassidy menggunakan rompi yang dipenuhi lencana. Lencana ini diperolehnya dengan mempelajari berbagai keterampilan baru. Salah satunya diperoleh saat dia berkemah. "Ketika berkemah, kami mendapat lencana dan segala macam peralatan untuk memasak dan bersih-bersih, karena kami harus melakukan semuanya sendiri. Kami harus memasak dan menyajikan. Sangat menyenangkan," tutur Cassidy.
Kegiatan pramuka yang terfokus di luar ruangan ini telah berjalan selama 100 tahun. Namun kegiatan ini mulai berubah seiring dengan berubahnya peran perempuan dalam masyarakat.
Menurut Mania Gaver (15), kegiatan pramuka membantunya meniti jenjang menaiki tangga karir. "Pramuka memberikan kita pilihan pekerjaan yang berbeda. Untuk mendapat sebuah lencana, kami harus mewawancarai orang-orang dengan bidang pekerjaan yang berbeda. Kami bisa melihat cara kerja kurator museum dan lain-lain. Kami banyak melakukan perjalanan, mendapat banyak peluang dalam bidang jasa dan kegiatan menjadi sukarelawan," paparnya.
Juliette Gordon Low mendirikan Girl Scouts di Amerika tahun 1912, beberapa tahun setelah organisasi Boy Scouts dan Girl Guides dimulai di Inggris. Tujuannya adalah untuk membantu anak perempuan tumbuh secara fisik, mental, dan spiritual dengan membawa mereka keluar dari lingkungan rumah yang terisolasi dan terlibat dalam pelayanan masyarakat di luar ruangan.
Ketua Dewan Girl Scouts, Lidia Soto-Harmon mengatakan perkembangan pramuka tidak mudah, tetapi meskipun banyak rintangan, gerakan ini telah bertahan dan berkembang. Kini ada lebih dari sepuluh juta anak perempuan berpartisipasi di 145 negara dari Argentina sampai Zambia. Ada tiga juta anak perempuan dan relawan dewasa yang terlibat dalam Girl Scouts di Amerika.
Dalam peringatan ulang tahun Girl Scouts di Amerika yang ke-100, Soto-Harmon mengatakan sudah waktunya untuk merayakan masa lalu dan melihat ke masa depan. Menurut Lidia, Girl Scouts abad baru sudah di depan mata.
"Ketika kita mendekati ulang tahun ke 100, kita menyambut kesempatan, kita harus benar-benar menginspirasi anak-anak perempuan generasi baru dengan pesan kepemimpinan, kepedulian terhadap lingkungan, bersikap baik pada sesama, dan menghormati negara. Ini adalah nilai-nilai yang kita miliki dan senantiasa perlu diridhoi," ujarnya.(voa/A-147)***

Sabtu, 11 Februari 2012

Polres dan Kadin Garut Bangun SDN Citeras 1



GARUT, (PRLM).- Setelah dua ruang kelasnya ambruk, Minggu (5/2/12) malam yang lalu, SDN Citeras 1, kembali dibangun dengan bantuan dana kepedulian sejumlah pengusaha yang berada di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Garut bersama Polres Garut dan Dinas Pendidikan. Pelatakan batu pertama pembangunan kelas dilakukan Jumat (10/2/12) oleh Polres, Kadin, dan Dinas Pendidikan Garut.
Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Enjang Hasan Kurnia melakukan peletakan batu pertama dengan disaksikan Ketua Kadin Garut, H. Deden Sofyan. Selain itu, pada peletakkan batu pertama SDN Citeras 1, disaksikan oleh Muspika Malangbong, dan sejumlah pengusaha yang berada di bawah naungan Kadin.
Bahkan, pada kesempatan itu, PT. Agro, yang merupakan pelaku bisnis sapi potong di Malangbong, ikut memberikan dana CSR untuk pembangunan SDN Citeras 1.
Ditemui usai lakukan peletakkan batu pertama, Ketua Kadin Kabupaten Garut, H. Deden Sofyan, mengatakan, bantuan pembangunan SDN Citeras 1 yang belum lama ini hancur akibat derasnya hujan, mengundang kepedulian sejumlah pengusaha yang berada di bawah naungan Kadin. Melihat kondisi tersebut, akhirnya Kadin melakukan kerjasama dengan jajaran Polres Garut guna menggalang dana untuk membangun kembali sekolah yang telah ambruk. (A-168/A-88)***

2.865 Guru Ikuti Tes Sertifikasi

10/02/2012
Sebanyak 2.856 guru di Kabupaten Garut bersiap mengikuti uji kompetensi sebagai syarat sertifikasi 2012. Setelah dinyatakan lulus, para guru yang terdiri dari guru TK hingga ke tingkat SMA ini akan mengikuti pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG).
“Para guru yang sudah memenuhi persyaratan administrasi ini akan mengikuti tes awal. Intinya untuk menguji dulu,” kata Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan atau (PMPTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Mahdar kepada SINDO,kemarin. Pelaksanaan tes awal ini dijadwalkan berlangsung pada 25 Februari mendatang.Pelaksanaan tes diselenggarakan di beberapa titik, yakni SMAN 1 Garut, SMAN 6 Garut, SMK 3 Garut,SMPN 1 Tarogong Kidul, dan SMPN 2 Tarogong Kidul.
“Materi yang akan diujikan meliputi standar kompetensi, kemampuan pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesionalisme guru. Jadi, saya harap para calon peserta uji kompetensi mempersiapkan materi yang akan diujikan,”ujarnya. Setelah dinyatakan lulus pada tes itu, para guru asal Garut ini baru bisa mengikuti PLPG di dua rayon Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK), yakni di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Siliwangi (Unsil).
“Diklatnya bukan hanya diikuti para guru dari Garut,tapi juga dari Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar. Menurut Informasi, pelaksanaan PLPG dilakukan pada Maret ,”ujarnya. Dia menyebutkan, secara keseluruhan,jumlah guru di Kabupaten Garut yang telah memiliki sertifikasi berjumlah 5.732 guru.
Sementara sisanya akan menyusul bila seluruh persyaratan administrasi semisal usia dan masa kerja terpenuhi. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Elka Nurhakimah mengatakan, pelaksanaan sertifikasi ini sangat memengaruhi tingkat kesejahteraan para guru. Dia berharap para guru yang akan mengikuti tes dapat dinyatakan lulus seluruhnya. fani ferdiansyah,Seputar Indonesia

Senin, 06 Februari 2012

Dua Kelas Ambruk, Murid SDN Citeras Belajar di GOR


Senin, 06/02/2012 - 11:07
GARUT, (PRLM).- Dua ruang kelas SDN Citeras 1 di Kampung Cibuah, Desa Citeras, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut ambruk, Senin (6/2/12) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun robohnya dua kelas menyebabkan ratusan murid kelas 4 dan 5 harus belajar beralaskan tikar di sarana olah raga milik kantor desa setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, usia bangunan yang cukup tua dan angin kencang serta hujan deras menjadi penyebab utama ambruknya dua dari enam ruang kelas di sekolah tersebut. Atap kelas yang ambruk menimpa beberapa fasilitas belajar sampai rusak dan tidak bisa digunakan.
Kondisi tempat belajar darurat ini dikeluhkan para murid, karena selain bising dan panas, mereka juga kurang nyaman belajar karena tidak ada kursi, meja, serta papan tulis sebagai sarana belajar mengajar yang ideal.
"Capai duduk di lantai, belajar tidak enak," kata Muhamad Pradana, salah seorang murid kelas 4.
Pihak sekolah berencana, pada Selasa (7/2/12) akan mendirikan beberapa tenda darurat agar para siswa dapat belajar dengan baik. Pendirian tenda ini juga dilakukan untuk menghindari bentrokan penggunaan sarana olah raga mengingat gedung milik Desa Citeras juga akan digunakan warga setempat untuk beraktivitas olahraga. (A-168/A-88)***